Dior
Dior
Dior
Dior Dior Dior

“Mas JOS” dan “Jumilah” Jadi Upaya Pemkot Yogyakarta Reduksi Sampah

oleh -229 Dilihat

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo setelah bertemundengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Jumat (10/4/2025)

Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta semakin serius mengatasi persoalan sampah dengan meluncurkan dua program inovatif, yakni “Mas JOS” (Masalah Sampah Jogja Ora Selesai) dan “Jumilah” (Jumat Pilah Sampah). Kedua program ini hadir sebagai strategi jangka panjang untuk menekan timbunan sampah rumah tangga yang semakin meningkat setiap tahunnya.

Latar Belakang Program

Kota Yogyakarta menghadapi masalah sampah yang terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, Pemkot merasa perlu menghadirkan gerakan nyata yang melibatkan masyarakat secara langsung. Program Mas JOS dan Jumilah dipilih sebagai pendekatan edukatif sekaligus praktis dalam mengubah perilaku warga.

Mas JOS: Aksi Harian

Melalui Mas JOS, Pemkot mengajak warga untuk sadar bahwa sampah tidak bisa selesai hanya dengan mengandalkan petugas kebersihan. Warga harus memilah, mengurangi, dan mengolah sampah sejak dari rumah. Selain itu, program ini juga mendorong komunitas lingkungan untuk menjadi motor penggerak perubahan di lingkungannya masing-masing.

Jumilah: Gerakan Kolektif

Setiap hari Jumat, sekolah, kantor, dan warga diajak melakukan aksi pilah sampah bersama. Dengan kegiatan rutin ini, pemerintah berharap tercipta kebiasaan baru yang berkelanjutan. Di sisi lain, Jumilah juga menjadi momen refleksi bahwa pengelolaan sampah membutuhkan kedisiplinan kolektif, bukan hanya kebijakan formal.

Dukungan Masyarakat

Banyak komunitas lingkungan, karang taruna, dan kelompok ibu rumah tangga menyambut baik langkah ini. Mereka menilai program ini sederhana tetapi memiliki dampak besar. Dengan adanya wadah resmi, masyarakat lebih bersemangat untuk terlibat karena merasa menjadi bagian dari solusi.

Manfaat Jangka Panjang

Dengan dua program tersebut, Pemkot Yogyakarta tidak hanya berfokus pada pengurangan volume sampah, tetapi juga ingin membangun kesadaran baru. Anak-anak terbiasa memilah sampah sejak sekolah, keluarga lebih disiplin dalam mengurangi plastik sekali pakai, dan komunitas memiliki motivasi lebih kuat untuk menjaga lingkungan.

Harapan Pemerintah

Wali Kota Yogyakarta menekankan bahwa program Mas JOS dan Jumilah bukan sekadar seremonial. Program ini akan terus dipantau, dievaluasi, dan diperluas ke seluruh kecamatan. Oleh karena itu, pemerintah berharap masyarakat konsisten mendukung agar hasilnya dapat dirasakan bersama.

Penutup

Masalah sampah memang kompleks, namun langkah kecil bisa membawa perubahan besar. Melalui Mas JOS dan Jumilah, Yogyakarta menunjukkan bahwa kota budaya juga bisa menjadi kota percontohan dalam pengelolaan lingkungan. Jika program ini berjalan konsisten, maka Yogyakarta berpotensi menjadi salah satu kota terbersih di Indonesia.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.