Tegal – Aparat Polri bersama warga Kota Tegal menggelar aksi bersih-bersih coretan vandalisme yang merusak fasilitas umum. Kegiatan ini berlangsung di beberapa titik, termasuk tembok jalan protokol, halte, dan fasilitas publik lain yang dipenuhi cat semprot tak bertanggung jawab.
Aksi Gotong Royong
Dengan membawa cat, kuas, dan cairan pembersih, polisi dan warga bekerja sama menghapus coretan. Aksi ini tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga memberi pesan moral bahwa vandalisme merugikan masyarakat luas.
Kapolres Tegal menegaskan bahwa kebersihan kota adalah tanggung jawab bersama. “Kami ingin melibatkan warga agar merasa memiliki lingkungan. Coretan vandalisme harus kita lawan dengan kebersamaan,” ujarnya.
Dampak Vandalisme
Coretan liar tidak hanya merusak estetika kota, tetapi juga menimbulkan biaya tambahan bagi pemerintah daerah. Vandalisme kerap membuat fasilitas umum terlihat kumuh sehingga mengurangi kenyamanan warga maupun wisatawan.
Respons Warga
Warga yang terlibat mengaku senang bisa ikut serta. Mereka berharap aksi ini menjadi langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran bersama menjaga lingkungan. Beberapa di antaranya bahkan mengusulkan kegiatan serupa dilakukan rutin.
Pesan Edukasi
Selain membersihkan coretan, polisi juga mengajak pelajar dan komunitas muda untuk ikut serta dalam kampanye anti-vandalisme. Edukasi ini penting agar generasi muda lebih memilih cara kreatif seperti mural legal daripada mencorat-coret fasilitas umum.
Kesimpulan
Aksi bersih-bersih vandalisme di Tegal menunjukkan kolaborasi nyata antara polisi dan masyarakat. Dengan gotong royong, wajah kota bisa kembali bersih dan indah. Ke depan, edukasi publik dan pengawasan bersama diharapkan mampu mencegah vandalisme terulang.
Pranala Luar
Kategori: Sosial, Nasional, Lingkungan
Tag: Tegal, Vandalisme, Polisi, Gotong Royong, Aksi Bersih Kota
