Iran Bantah Rencana Pertemuan dengan AS: Tegaskan Tidak Ada Permintaan Resmi
Diskusi Tegal – Iran Bantah kembali mencuat setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa pertemuan dengan pihak Iran bisa berlangsung pekan depan. Namun, Iran dengan tegas membantah adanya rencana pertemuan tersebut, menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada permintaan resmi yang diajukan oleh AS untuk melanjutkan perundingan, khususnya terkait program nuklir Iran.
Klarifikasi dari Iran
Menurut Baghaei, Iran tidak pernah meminta untuk bertemu dengan AS, apalagi mengemis-ngemis untuk melakukan negosiasi. Pernyataan ini merujuk pada ungkapan Trump yang menyebutkan bahwa Iran meminta untuk bertemu guna menegosiasikan kembali program nuklir mereka.
Dengan nada yang jelas, Iran ingin menegaskan bahwa klaim Trump mengenai Iran yang meminta perundingan adalah tidak benar.
Pernyataan Trump yang Kontroversial
kesempatan tersebut, Trump menyatakan dengan percaya diri bahwa Iran ingin berunding dan menyelesaikan masalah nuklir mereka. Trump bahkan menambahkan, “Kami telah menjadwalkan perundingan dengan Iran. Mereka ingin berunding. Mereka ingin menyelesaikan urusan.
Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan besar, mengingat hubungan antara AS dan Iran sudah cukup tegang pasca penarikan AS dari Perjanjian Nuklir Iran (JCPOA) pada 2018
Klarifikasi dari Utusan Trump untuk Timur Tengah
Steve Witkoff, utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, juga menyampaikan bahwa pertemuan dengan Iran bisa terjadi dalam waktu dekat, yakni pekan depan.
Baca Juga : Guncangan Politik di Turki Tiga Wali Kota Oposisi Ditangkap dalam Sehari
Latar Belakang Ketegangan AS-Iran
Ketegangan antara AS dan Iran telah berlangsung selama beberapa dekade, dimulai dari Revolusi Iran pada 1979, diikuti dengan hubungan yang penuh ketidakpercayaan.
Kehati-hatian Iran
Meski Trump menyebutkan kemungkinan pertemuan, Iran tetap bersikap hati-hati.
Iran lebih memilih jalur diplomasi yang didasari pada prinsip kesetaraan dan menghormati kedaulatan negara.
Menanti Langkah Selanjutnya
Dengan berbagai klaim yang beredar, masih harus dilihat apakah negosiasi atau pertemuan yang diinginkan oleh Trump benar-benar akan terjadi. Bagi Iran, yang telah melalui ini
