Iklim Kondusif, Pemkot Tegal Terbuka Bagi Investor

BREBES – Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal berkomitmen akan selalu terbuka bagi para investor. Salah satu buktinya, yakni dengan memberikan kemudahan dalam perizinan bagi investasi yang masuk.

Itu, disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tegal, Budi Saptaji saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Dukungan Stabilitas Sosial Politik. Kegiatan yang digelar Kemendagri itu, berlangsung di Brebes, Kamis, 13 November 2025.

Rakor tersebut diikuti oleh para kepala daerah dan unsur Forkopimda se-Provinsi Jawa Tengah. Tujuannya, memperkuat koordinasi dan komitmen bersama dalam menjaga stabilitas sosial politik sebagai fondasi utama penguatan iklim investasi.

Menurut Budi, Pemkot Tegal selalu terbuka bagi investor. Berbagai kemudahan perizinan dan akses telah disediakan untuk mendorong masuknya investasi ke Kota Bahari.

Baca Juga: Dikbud Tegal Kerahkan Ribuan Pelajar Meriahkan MTQH XXXI

“Kami sejalan dengan arahan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum. Forkopimda harus kompak, bersama seluruh elemen masyarakat menjaga keamanan dan stabilitas daerah,” katanya.

Budi mengatakan, jajaran Forkopimda Kota Tegal terus berupaya menjaga kondusifitas melalui berbagai langkah nyata. Seperti doa bersama, deklarasi damai, dan penguatan komunikasi lintas elemen masyarakat.

“Insya Allah dengan kerja sama yang baik, deteksi dan pencegahan dini, kita bisa menjaga kondusifitas wilayah. Sehingga, kejadian seperti kemarin tidak terulang kembali,” ujarnya.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono yang turjt hadir dalam kegiatan itu menyampaikan dukungan penuh. Terhadap upaya pemerintah pusat dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif di daerah.

Baca Juga: 3 Wisata Air Modern di Kota Tegal untuk Quality Time Keluarga

Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar, menegaskan kekompakan Forkopimda merupakan faktor krusial. Dalam menciptakan iklim investasi yang aman dan berkelanjutan.

Menurutnya, stabilitas sosial politik di daerah sangat menentukan keberhasilan program prioritas Presiden. Termasuk dalam hal peningkatan pendapatan per kapita nasional.

“Investasi menjadi solusi utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena ketergantungan pada APBN saja tidak cukup,” ujarnya.

Presiden, kata Bachtiar, menginginkan peningkatan pendapatan per kapita nasional. Ada dua cara, yaitu melalui APBN atau investasi.

“Namun, jika hanya mengandalkan APBN, prosesnya akan lambat. Karena itu, investasi menjadi solusi utama dengan mendorong inovasi di daerah,” ujar Bahtiar.

Bachtiar juga menyoroti pentingnya deteksi dini terhadap potensi gangguan stabilitas. Berdasarkan temuan tahun 2025, terdapat 14 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang mengalami aksi anarkis pada kerusuhan bulan Agustus lalu.

Hal ini menjadi peringatan bahwa langkah antisipatif harus terus diperkuat. Bahtiar menekankan investasi memiliki peran strategis dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun, dirinya mengingatkan masih adanya pihak-pihak yang mengganggu iklim investasi. Baik dari kalangan ormas, oknum aparat, maupun unsur pemerintah daerah sendiri.