
Kronologi Kericuhan
Awalnya, ratusan massa aksi berkumpul menyampaikan aspirasi terkait tuntutan kebijakan daerah. Namun, suasana berubah tegang ketika sebagian peserta mulai melakukan tindakan anarkistis. Batu dan botol dilempar ke arah gedung, sebelum akhirnya bom molotov dinyalakan dan dilemparkan ke halaman DPRD.
Api sempat terlihat membakar bagian pagar depan, tetapi berhasil dipadamkan oleh petugas sebelum menjalar lebih luas.
Baca Juga : Diskusi Publik di Tegal: Suara Warga untuk Pembangunan Daerah
Langkah Aparat Keamanan
Kepolisian Resor Kota Tegal langsung bergerak cepat dengan menghalau massa menggunakan water cannon dan gas air mata. Beberapa orang diamankan di lokasi karena diduga menjadi provokator kericuhan.
Kapolres Kota Tegal menegaskan bahwa tindakan anarkistis tidak akan ditoleransi. Ia memastikan penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap siapa dalang pelemparan bom molotov tersebut.
Tanggapan Pemerintah Daerah
Pemerintah Kota Tegal menyayangkan terjadinya kericuhan dalam aksi unjuk rasa yang seharusnya berlangsung damai. Wakil Wali Kota Tegal mengimbau agar masyarakat menyampaikan aspirasi dengan cara yang tertib dan tidak merugikan fasilitas umum maupun membahayakan keselamatan orang lain.
